BEKEJAI, TRADISI UPACARA PERNIKAHAN BENGKULU UTARA

 Penulis : Fauzi Zaidin (E1D021084)




PENDAHULUAN

Upacara pernikahan adalah upacara adat yang diselenggarakan dalam rangka menyambut peristiwa pernikahan. Pernikahan sebagai peristiwa penting bagi manusia, dirasa perlu disakralkan dan dikenang sehingga perlu ada upacaranya. Adat istiadat perkawinan dalam suatu masyarakat merupakan suatu lembaga sosial yang disebut juga dengan pranata sosial yaitu sistem tata kelakuandan hubungan yang berpusat pada aktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam masyarakat. Setiap suku atau daerah mempunyai tata cara pelaksanaan upacara perkawinan. Untuk daerah Bengkulu Utara tata cara pelaksanaan  perkawinan disebut dengan Bekejai


METODE PENULISAN

Dalam penulisan artikel ini penulis menggunakan kata-kata sendiri berdasarkan beberapa sumber yang diperoleh oleh penulis. Sumber-sumber tersebut baik dari internet maupun dari orang-orang yang berada di daerah yang melaksanakan tradisi bekejai.


PEMBAHASAN

Bekejai atau Kejai adalah tata cara pelaksanaan perkawinan dari suku Rejang. Pelaksanaan upacara ini masih dapat ditemui di daerah berpenduduk Rejang, salah satunya di Daerah Bengkulu Utara. Upacara perkawinan adat kejai adalah adalah upacara perkawinan yang dalam pelaksanaannya tidak terlepas dari tradisi yang berkaitan dengan Suku Rejang. Hal itu tercermin dari rangkaian kegiatan acara mulai dari rangkaian upacara sebelum perkawinan, rangkaian pelaksanaan perkawinan, dan rangkaian acara sesudah perkawinan. Upacara perkawinan adat kejai mempunyai tujuan diantaranya adalah untuk keselamatan. 

Masyarakat Bengkulu Utara meyakini bahwa perkawinan yang dilaksanakan melalui Bekejai akan membawa keluarga menjadi keluarga yang bahagia lahir dan batin, serta meraih kesuksesan, disamping dapat menghalangi dari bencana. Hal itu diyakini karena dalam pelaksanaan upacara adat, ada suatu upacara yang disebut setepung setawar atau penolak bala yang diyakini dapat menghantar mereka ke tujuan yang hendak dicapai dalam pernikahan. Tujuan lainnya dari upacara ini adalah: upacara peresmian pernikahan, pelestarian nilai-nilai tradisi yang tumbuh dan berkembang dan meningkatkan budaya gotong royong guna membangun persatuan dan kesatuan.

Dahulunya, upacara Kejai hanya dilaksanakan oleh keluarga dengan strata sosial tinggi saja. Pada pelaksanaannya pun dapat berlangsung berhari-hari. Pada upacara Kejai juga terdapat rangkaian acara seperti permainan musik Kerilu, lantunan sambei, dan tari Kejai. Selain untuk perkawinan, upacara ini juga diadakan pada acara khitanan.

Dalam pelaksanaan Bekejai tidak dapat dilepaskan dari keikutsertaan para peserta upacara. Setiap peserta upacara memegang peranan penting dalam kegiatan upacara. Peserta upacara tidak hanya kerabat dekat saja, masyarakat umumpun boleh menghadiri upacara itu.


KESIMPULAN

Bekejai atau Kejai adalah tata cara pelaksanaan perkawinan dari suku Rejang. Rangkaian kegiatan acara mulai dari rangkaian upacara sebelum perkawinan, rangkaian pelaksanaan perkawinan, dan rangkaian acara sesudah perkawinan. Masyarakat Bengkulu Utara meyakini bahwa perkawinan yang dilaksanakan melalui Bekejai akan membawa keluarga menjadi keluarga yang bahagia lahir dan batin, serta meraih kesuksesan, disamping dapat menghalangi dari bencana.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Takbir Keliling Malam Lebaran di Lempuing, Kota Bengkulu

Kegiatan Beradat Kaum Masyarakat Desa Pernyah Kabupaten Mukomuko

Tradisi PANTAUAN (Adat Pasemah) di Desa Lubuk Tabun, Kec. Tanjung Sakti Pumi, Kab.LAHAT