Kearifan Lokal atau Tradisi Upacara Adat SedekahRame Masyarakat Kabupaten Lahat
Penulis : Ilham Agustiawan (E1D021038)
Pendahuluan.
Suatu bangsa dikenal dari budayanya. Karakter, sikap dan perilaku, serta cara berpikir masyarakat suatu bangsa tercermin dalam budaya yang dimilikinya. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sekelompok orang dan diwariskan dari satu generasi ke generasi. Lahat merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan yang didiami oleh suku Besemah yang memiliki banyak kearifan lokal salah satunya ialah tradisi yang dimilikinya.
Pada artikel ini penulis akan membahas salah satu bentuk tradisi unik, yaitu tradisi sedekah rame yang ada didaerah kabupaten lahat . Sedekah Rame dilakukan di tengah area persawahan. Titik lokasi yang akan dilaksanakannya upacara disebut Tanah Badehe Setue, yang memiliki arti tanah kesuburan masa depan dan Kegiatan adat ini dilaksanakan masyarakat setempat sebagai ucapan syukur dan permohonan kepada yang maha kuasa, agar impian memperoleh hasil panen yang lebih baik lagi kedepannya.
Metode Penulisan
Dalam Penulisan artikel ini disusun dengan kata-kata penulis sendiri yang berdasarkan rangkuman dari narasumber masyarakat setempat maupun dari berbagai sumber lainnya. Penulisan artikel ini juga langsung di buat berdasarkan fakta dan dokumentasi yang di lakukan langsung oleh penulis maupun internet.
Pembahasan
Upacara Adat Sedekah rame....
Sedekah Rame merupakan salah satu upacara tradisional suku Lahat yang menetap di kawasan Sumatera Selatan. Disebut demikian, sebab kegiatan dalam upacara itu diselenggarakan secara bahu-membahu oleh masyarakat setempat, terutama bagi para anggotanya yang mempunyai lahan persawahan.
Nama upacara tersebut apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia umum sepadan dengan “Sedekah bersama-sama”. Upacara ini utamanya diselenggarakan oleh para petani dalam rangka kegiatan pertanian, mulai dari penyiangan sawah, pembibitan, dan penanaman hingga panen. Upacara ini dilakukan di kawasan Sumatera Selatan yang berjulukan Tanah Badahe Setue yang letaknya berada di tengah-tengah sawah dengan cara memperabukan menyan, menciptakan ritual kepada roh, dan menyalahkan api unggun.
Selain itu juga upacara ini juga menunjukkan masyarakat petani Provinsi Sumatera Selatan masih mengandalkan Tuhan serta memiliki sikap selalu bersyukur dalam setiap aspek kegiatan pertanian yang dilakukannya. Perekonomian dalam mencukupi sandang pangan dari budidaya padi sawah masih bisa mencukupi, apalagi petani yang masih sangat menghormati budaya gotong royong maka masalah yang bisa menyebabkan perekonoimannya turun bisa diselesaikan bersama dan lebih murah.
Tujuan
Maksud dan tujuan upacara ini ialah semoga masyarakat memperoleh proteksi dari Tuhan Yang Maha Esa atas tanaman yang mereka tanam. Upacara ini juga dilaksanakan dengan satu impian semoga para petani memperoleh hasil panen yang lebih baik dan lebih banyak. Upacara ini merupakan ucapara yang sangat populer dikalangan petani, secara khusus di Sumatera Selatan.
Pertanian yang dilakukan masyarakat sekitar juga bertujuan dalam peningkatan sosial ekonomi masyarakat, kehidupan sosial ekonomi berkaitan dengan cara manusia memenuhi kebutuhannya yang ditentukan tingkat pendapatan yang diterima dan pemanfaatannya dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Tahap-tahap sebelum dan ketika Upacara
Di dalam pelaksanaannya, upacara tersebut dilakukan atas beberapa tahap yakni sebagai berikut:
Tahap sebelum upacara: Tahapan ini mencakup empat bagian.
• Bagian pertama, diadakannya pertemuan para pemuka masyarakat setempat dengan Jurai Tupe (roh) untuk meminta izin.
• Bagian kedua, pertemuan para pemuka masyarakat dan para pemilik sawah untuk memilih hari dan tanggal pelaksanaan upacara.
• Bagian ketiga, pertemuan antara Rie dan tua-tua kampung untuk memilih pembagian tugas.
• Bagian keempat dan yang terakhir, pengumpulan masyarakat pendukung dan dilanjutkan menuju lokasi.
Tahap melakukan upacara:
• Tahap pertama dalam upacara ini yakni, meletakkan posisi perlengkapan upacara dan memperabukan kemenyan.
• Tahap kedua, proteksi kesempatan untuk sambutan-sambutan.
• Tahap ketiga, penyampaian amanat dan alkisah Puyang pembuka pertama areal persawahan.
• Tahap Keempat, memanjatkan doa penutup.
• Tahap kelima dan yang terakhir, menyantap hidangan yang tersedia secara bersama-sama.
Tahap sehabis upacara: Tahap sehabis upacara yaitu, mubus babak yang mencakup dua bagian.
✓ Bagian pertama, pengeringan air dan pencucian saluran.
✓ Bagian kedua dan yang terakhir yaitu penangkapan ikan, uniknya potongan ini diadakan semoga para pendukung upacara tradisional sanggup bergembira dengan membawa buah tangan ikan untuk dibawa pulang, baik untuk dimakan bersama keluarga ataupun untuk dijual.
Kesimpulan.
Upacara Sedekah Rame apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia mengandung arti “Sedekah bersama-sama”. Pelepasan bahtera (jong) dalam upacara Sedekah Rame mengandung arti masyarakat sanggup terbebas dari segala mara bahaya.
I. Upacara Sedekah Rame umumnya diselenggarakan oleh para petani.
II. Upacara Sedekah Rame dikombinasikan dengan pedoman agama islam.
III. Upacara ini dilakukan di kawasan Sumatera Selatan yang berjulukan Tanah Badahe Setue yang letaknya berada di tengah-tengah sawah dengan cara memperabukan menyan, menciptakan ritual kepada roh, dan menyalahkan api unggun
Komentar
Posting Komentar