Kesenian Sarafal Anam Desa Kertapati Kecamatan Pagar Jati Kabupaten Bengkulu Tengah dalam Mengiringi Acara Resepsi Pernikahan

Penulis : Efni (E1D021016)

              



Pendahuluan.

      Kearifan lokal adalah suatu ciri khas suatu daerah atau tempat yang memiliki nilai estetik, kebudayaan,adat dan lainnya. Selain itu, suatu kearifan lokal ada yg terkenal dikalangan masyarakat, namun juga banyak yang tidak terkenal, ini dikarenakan banyak nya suku,adat dan kearifan yang ada di Indonesia.

      Artikel ini menjelaskan mengenai kearifan lokal disuatu daerah di kabupaten Bengkulu Tengah yang lebih tepatnya di desa Kertapati Kecamatan Pagar Jati  yang suku rejang. Kearifan lokal yang akan di bahas yaitu mengenai kegiatan acara adat  dilangsungkan pada saat resepsi pernikahan.


Metode Penulisan

      Dalam Penulisan artikel ini disusun dengan kata-kata penulis sendiri yang berdasarkan perkataan dan pendapat orang-orang yang ada didaerah yang bersuku rejang. Penulisan artikel ini juga langsung di buat berdasarkan fakta dan dokumentasi yang di lakukan langsung oleh penulis.


Pembahasan

    Kesenian Sarafal Anam yang merupakan salah satu bentuk kesenian yang dilagukan dengan irama melayu atau kasidahan, yang berisikan nilai agama berupa pujian-pujian kepada Nabi atau Rasul. Kesenian ini datang beriringan dengan perkembangan agama Islam di Bengkuluh. Sarafal Anam telah menjadi seni tradisional di kalangan etnik Melayu, Rejang, Lembak dan Serawai di propinsi Bengkulu Salah satu dari makna penting keberadaan seni sarafal anam ini bagi masyarakat Bengkulu adalah “kebersamaan dan kerjasama.” Pertunjukan sarafal anam ini memerlukan keterlibatan banyak orang minimal 20 orang. Nilai-nilai kebersamaan itu tercermin dalam kerjasama saling bersahut antara kelompok pembaca syair inti dengan kelompok pembawa lagu jawab, karena pertunjukan sarafal anam ini berlangsung terus sampai syair pokok habis. Kerjasama tersebut dibutuhkan dalam rangka mengatur energi, ketika satu fihak melantunkan lagu jawab, maka pihak lain mempersiapkan diri untuk melantunkan syair inti,begitupun sebaliknya. Kerjasama tersebut juga harus dalam kesatuan energi suara dan gerak memukul gendang. 

   Sarafal Anam di Desa Kertapati,Kecamatan Pagar Jati Kabupaten Bengkulu Tengah sudah cukup lama dimulai,yakni sekitaran pada tahun 1999 yang mana grup sarafal anam ini diberi nama “ Mekar Jaya” yang diketuai oleh bapak Saryoni. Setiap ada acara pernikahan di Desa Kertapati kesenian sarafal anam tidak pernah tinggal ditampilkan. Biasanya para pemain sarafal anam setiap minggunya selalu melakukan lattihan rutin karena untuk terus melatih kekompakan saat bermain. Sarafal anam “ mekar jaya” tidak hanya tampil di Desa sendiri tetapi juga sering tampil di Desa lain.  

    Kesenian Sarafal Anam yang dimainkan di tempat khusus yaitu Pengujung, sebelum dimainkan terlebih dahulu dibuka oleh ketua kerja untuk menyampaikan sambutan. Ini dilakukan di shaf Majelis, shaf Majelis merupakan shaf yang ditempati para pemain kesenian Sarafal Anam, sehingga acara dimulai dan berakhir dilakukan di shaf Majelis. Setelah itu baru kesenian Sarafal Anam dimainkan dengan dipimpin salah seorang yaitu: ketua adat atau ketuakelompok kesenian Sarafal Anam. Dimulainya kesenian Sarafal Anam maka bertanda dimulainya acara pesta perkawinan. Kesenian Sarafal Anam yang dimainkan dengan rabana yang sama oleh pemain memiliki ritme pelan dan cepat. Adapun ritme cepat digunakan ketika para pemain menjawab atau atau biasa disebut Radat. Kostum penampilan pertunjukan sarafal anam di Desa Kertapati  adalah baju batik lengan panjang, Pakai kain sarung ataupun kain songket  dan pakai peci warna hitam.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Takbir Keliling Malam Lebaran di Lempuing, Kota Bengkulu

Kegiatan Beradat Kaum Masyarakat Desa Pernyah Kabupaten Mukomuko