Kebiasaan Warga KZ Abidin dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri

Penulis : Syifa Rohadatul Hasna (E1D021007)


PENDAHULUAN

Ruang lingkup kebudayaan memang begitu luas. Namun, salah satu aspek yang berkaitan erat dengan kebudayaan adalah kearifan lokal. Kearifan lokal berhubungan secara spesifik dengan budaya tertentu dan mencerminkan cara hidup suatu masyarakat tertentu.

Menurut Robert Sibarani dalam Kearifan Lokal: Hakikat, Peran, dan Metode Tradisi Lisan, Kearifan lokal adalah kebijaksanaan atau pengetahuan asli suatu masyarakat yang berasal dari nilai luhur tradisi budaya untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat. kearifan lokal muncul dari dalam masyarakat sendiri, disebarluaskan secara non-formal dan dimiliki secara kolektif oleh masyarakat yang bersangkutan. Selain itu, kearifan lokal juga dikembangkan selama beberapa generasi dan tertanam didalam cara hidup masyarakat yang bersangkutan sebagai sarana untuk mempertahankan hidup.

 

METODE PENULISAN

Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah menggunakan metode pengamatan secara langsung dan mengamati kegiatan yang sedang berlangsung. Dan juga penulisan ini menggunakan metode penulisan yaitu studi pustaka, yang mana bersumber dari publikasi internet, hasil penelitian, dan literature lainnya. Sumber lain yang diambil yaitu berasal dari cerita masyarakat sekitar.

 

PEMBAHASAN

Indonesia merupakan Negara dengan budaya, adat, bahasa, dan agama yang bermacam-macam. disetiap daerahnya. Seperti contoh yang ketahui, Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya memeluk agama islam. Di Bulan suci Ramadhan ini biasanya masyarakat yang beragam islam banyak melakukan perayaan-perayaan untuk memperingati datangnya Bulan Suci Ramadhan. Dan tidak hanya itu saja, Ada juga masyarakat yang melakukan perayaan-perayaan untuk menyambut hari Idul Fitri atau Lebaran dimalam hari sebelum hari Idul Fitri itu berlangsung. Tentu saja perayaan-perayaan seperti ini memiliki tipe perayaan yang berbeda-beda disetiap daerahnya, dan ini menjadi hal yang ikonik yang menjadi kebiasaan masyarakat tersebut.

Tradisi malam takbiran banyak dilakukan oleh masyarakat beragama islam salah satu contohnya warga yang tinggal di Kz. Abidin, Kota Bengkulu. Hal ini terlihat jelas disaat malam sebelum hari raya Idul Fitri yaitu kegiatan takbiran bersama dengan menggunakan alat musik dol sebagai pengiring. Kegiatan ini melibatkan seluruh warga yang dating ke lokasi tidak terkecuali anak-anak yang ikut serta dalam kegiatan takbiran tersebut. Kegiatan tersebut biasanya berlangsung dari sesudah selesai menunaikan sholat isya sampai jam 22.00 WIB.

Gambar anak-anak memainkan dol saat takbiran

Disaat hari raya Idul Fitri tiba, warga Kz. Abidin biasanya menggelar sholat eid bersama dijalan raya. Tidak hanya warga Kz. Abidin saja yang ikut serta dalam kegiatan sholat eid bersama dijalan raya ini, biasanya banyak pendatang dari daerah lain yang ikut meramaikan kegiatan ini. Setelah kegiatan selesai biasanya para warga tidak langsung pulang, melainkan salam-salaman dan bermaaf-maafan bersama.

Gambar para warga Sholat Eid Idul Fitri Bersama


Gambar para warga bersalam-salaman dan bermaaf-maafan

 

KESIMPULAN

Kesimpulan yang didapatkan dari kegiatan-kegiatan warga Kz. Abidin ialah dengan kegiatan tersebut kita dapat membangun rasa kebersamaan dan keakraban antar warga Kz. Abidin dan juga dapat bertemu para pendatang dari daerah lain yang ikut serta dalam kegiatan tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Takbir Keliling Malam Lebaran di Lempuing, Kota Bengkulu

Kegiatan Beradat Kaum Masyarakat Desa Pernyah Kabupaten Mukomuko

Kesenian Sarafal Anam Desa Kertapati Kecamatan Pagar Jati Kabupaten Bengkulu Tengah dalam Mengiringi Acara Resepsi Pernikahan