Tradisi Begarehan Adat Pernikahan Masyarakat Besemah

Penulis : Milda Okta Rolenza (E1D021059) 




Pendahuluan

Negara Indonesia dikenal dengan negara yang memiliki berbagai kebudayaan dan adat istiadat yang sangat kental dalam masyarakatnya. Kebudayaan ini mencakup semua hal yang dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat dan diterapkan dalam kehidupan masyarakat itu sendiri, mencakupi tradisi atau kebiasaan yang ada di dalam masyarakat.

Tradisi adalah kebiasaan yang diwariskan dari suatu generasi kegenerasi berikutnya secara turun-temurun, mencakup berbagai nilai budaya yang meliputi adat istiadat, sistem kepercayaan, bahasa, masakan, kebiasaan sosial, musik, seni dan sebagainya, memiliki keunikan tersendiri di setiap lapisan masyarakatnya dan menjadi daya tarik orang-orang dalam mempelajari nilai-nilai dari  tradisi-tradisi tersebut.

Artikel ini akan membahas tentang tradisi masyarakat indonesia yaitu “Tradisi Begarehan Adat Pernikahan Masyarakat Besemah” di kota Pagaralam provinsi Sumatra Selatan.

 

Metodologi penelitian

Artikel ini menggunakan metode penelitian deskriptif dimana metode ini adalah metode yang berpusat kepada obejk yang di telitikemudian di kembangkan dan di jabarkan lebih rinci dengan teknik pengumpulan data dari hasil pengamatan langsung dilapangan oleh penulis. ​


Pembahasan

Gambar kegiatan begarehan

 Basemah atau juga disebut Besemah, merupakan sebutan nama untuk wilayah kota Pagaralam, provinsi Sumatra Selatan, di balik terbentuknya nama ini terdapat sejarah yang di yakini oleh masyarakat besemah.

Tradisi begarehan merupakan salah satu budaya lokal yang masih melekat kuat dalam kehidupan masyarakat besemah. Tradisi ini merupakan bagian dari adat pernikahan masyarakat pagaralam yang dalam prosesnya melibatkan banyak orang dan dilakukan oleh para muda-mudi untuk mempersiapakan acara hajatan atau pernikahan dengan kegiatan membuat dekorasi, membuat roti, menyanyi, bersenang-senang dan saling berkenalan dengan muda-mudi lainya.

Tradisi ini sudah ada sejak zaman dahulu dan di wariskan hingga sekarang. Untuk meramaikan begarehan tuan rumah yang mengadakan acara atau hajatan biasanya mengajak kerabat mereka yang tinggal di desa berbeda untuk membantu mempersiapakan segala kebutuhan dihari jadi hajatan dan yang diajak menginap adalah remaja putri dan putra ini disebut ngule oleh masyarakat Pagaralam. Tuan rumah juga di bantu oleh karang taruna desa untuk mengkoordinir remaja-remaja karang taruna dalam kegiatan begarehan ini serta untuk mengambil kendali dalam proses berjalannya acara begarehan mulai dari persiapan hingga selesai.

Seperti yang dijelaskan diawal bahwa begarehan adalah kegiatan untuk saling berkenalan antara pemuda pemudi, begarehan juga dijadikan ajang untuk mencari jodoh dan sejauh ini cukup banyak yang berhasil dalam menjalin hubungan hingga sampai ke jenjang pernikahan

Namun seiring dengan berjalanya waktu, kemajuan teknologi serta meningkatnya tingkat pendidikan  membuat banyak perubahan dalam tradisi begrehan ini dan dalam pola pikir masyarakat. Terdapat perubahan positif dan perubahan negatif contoh perubahan positifnya bujang-gadis sekarang ini sudah dibekali ilmu pengetahuan yang tinggi oleh orang tuanya, mereka dibiarkan bebas memilih masa depan yang mereka inginkan. Perubahan negatifnya para bujang-gadis enggan untuk melestarikan budaya lokal ini dikarnakan kesibukan yang mereka lakukan setiap harinya seperti kuliah, bekerja dan aktifitas lainya sehingga tidak ada waktu untuk kemasyarakat.

 

Kesimpulan  

Begarehan adalah tradisi turun temurun dari adat pernikahan masyarakat Besemah wilayah kota Pagaralam provinsi Sumatra Selatan yang ada dalam kegiatan acarah hajatan atau pernikahan masyarakat desa, dilakukan oleh bujang dan gadis desa untuk memeriahkan acarah hajatan dan dijadikan ajang untuk berkenalan dan mencari jodoh.

 

Saran

Saat ini sudah banyak tradisi dan adat istiadat yang terlupakan akibat faktor-faktor pekembangan dunia, oleh karena itu tugas kita sebagai generasi penerus bangsa berperan penting dalam mengaja kelestarian tradisi ini dengan cara mencintai tradisi-tradisi yang ada.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Takbir Keliling Malam Lebaran di Lempuing, Kota Bengkulu

Kegiatan Beradat Kaum Masyarakat Desa Pernyah Kabupaten Mukomuko

Tradisi PANTAUAN (Adat Pasemah) di Desa Lubuk Tabun, Kec. Tanjung Sakti Pumi, Kab.LAHAT