Tradisi Bekejai Atau Upacara Perkawinan Suku Rejang
Penulis : Meysya Leonita Agustina (E1D021095)
Pendahuluan :
Bekejai adalah tata cara pelaksanaan perkawinan. Upacara perkawinan adat kejai adalah upacara perkawinan yang dalam pelaksanaannya tidak terlepas dari tradisi yang berkaitan dengan suku rejang. Bekejai sudah banyak dikenal dalam kalangan masyarakat, tetapi juga ada yang belum mengetaui tradisi tersebut dikarenakan di Indonesia juga banyak memiliki tradisi masing-masing dalam daerah tersebut.
Artikel ini menjelaskan salah satu tradisi yang dimiliki di daerah Bengkulu utara dalam suku rejang yaitu bekejai atau upacara perkewinan.
Metode Penulisan :
Dalam penulisan artikel tersebut di susun dngan kata-kata dan penulis sendiri yang berdasarkan dengan pendapat orang-orang yang ado di kabupaten Bengkulu utara terutama yang bersuku rejang.
Dan penulisan ini disusun berdasarkan fakta yang sudah dilakukan secara langsung oleh penulis maupun internet dan sumber lainnya.
Pembahasan :
Setiap suku atau daerah mempunyai tata cara pelaksanaan upacara perkawinan. Untuk daerah Bengkulu Utara tata cara pelaksanaan perkawinan disebut dengan Bekejai. Upacara perkawinan adat kejai adalah adalah upacara perkawinan yang dalam pelaksanaannya tidak terlepas dari tradisi yang berkaitan dengan Suku Rejang. Hal itu tercermin dari rangkaian kegiatan acara mulai dari rangkaian upacara sebelum perkawinan, rangkaian pelaksanaan perkawinan, dan rangkaian acara sesudah perkawinan.
Upacara perkawinan adat kejai mempunyai tujuan diataranya adalah untuk keselamatan. Masyarakat Bengkulu Utara meyakini bahwa perkawinan yang dilaksanakan melalui Bekejai akan membawa keluarga menjadi keluarga yang bahagia lahir dan batin, serta meraih kesuksesan, disamping dapat menghalangi dari bencana. Hal itu diyakini karena dalam pelaksanaan upacara adat, ada suatu upacara yang disebut setepung setawar atau penolak bala yang diyakini dapat menghantar mereka ke tujuan yang hendak dicapai dalam pernikahan.
Tujuan lainnya dari upacara ini adalah: upacara peresmian pernikahan, pelestarian nilai-nilai tradisi yang tumbuh dan berkembang dan meningkatkan budaya gotong royong guna membangun persatuan dan kesatuan.
Dalam pelaksanaan Bekejai tidak dapat dilepaskan dari keikutsertaan para peserta upacara. Setiap peserta upacara memegang peranan penting dalam kegiatan upacara. Peserta upacara tidak hanya kerabat dekat saja, masyarakat umumpun boleh menghadiri upacara itu.
Bekejai atau Kejai adalah tata cara pelaksanaan perkawinan dari suku Rejang. Pelaksanaan upacara ini masih dapat ditemui di daerah berpenduduk Rejang seperti Kabupaten Bengkulu Utara, Rejang Lebong, Lebong, dan Kepahiang, Provinsi Bengkulu. Upacara ini masih dilakukan dengan tujuan untuk membawa keselamatan upacara peresmian pernikahan, pelestarian nilai-nilai tradisi yang tumbuh dan berkembang dan meningkatkan budaya gotong royong guna membangun persatuan dan kesatuan.
Dahulunya, upacara Kejai hanya dilaksanakan oleh keluarga dengan strata sosial tinggi saja. Pada pelaksanaannya pun dapat berlangsung berhari-hari. Pada upacara Kejai juga terdapat rangkaian acara seperti permainan musik Kerilu, lantunan sambei, dan tari Kejai. Selain untuk perkawinan, upacara ini juga diadakan pada acara khitanan.
Kesimpulan :
Upacara perkawinan adat kejai adalah adalah upacara perkawinan yang dalam pelaksanaannya tidak terlepas dari tradisi yang berkaitan dengan Suku Rejang. Upacara perkawinan adat kejai mempunyai tujuan diataranya adalah untuk keselamatan, tujuan lainnya dari upacara ini adalah: upacara peresmian pernikahan, pelestarian nilai-nilai tradisi yang tumbuh dan berkembang dan meningkatkan budaya gotong royong guna membangun persatuan dan kesatuan.
Komentar
Posting Komentar