Tradisi Pawai Obor Setiap Malam Takbiran Di Desa Dwijaya Kabupaten Musi Rawas

Penulis : Irda Riandita (E1D021085)

 



Pendahuluan

Indonesia merupakan Negara dengan berbagai keanekaragaman budaya, baik adat maupun tradisi .Tradisi adalah kebiasaan yang turun temurun dalam suatu masyarakat. Tradisi merupakan mekanisme yang dapat membantu untuk memperlancar perkembangan pribadi anggota masyarakat, misalnya dalam membimbing anak menuju kedewasaan. Tradisi juga penting sebagai pembimbing pergaulan bersama di dalam masyarakat, mengakrabkan antara satu dengan yang lain.

Pada artikel ini akan menjelaskan sebuah tradisi menarik yang ada di desa Dwijaya Kabupaten Musi Rawas yaitu tradisi Pawai obor. Tradisi ini biasanya hanya dilakukan pada hari tertentu, di desa Dwijaya sendiri pawai obor hanya dijadikan tradisi ketika malam 1 Syawal, atau tepatnya malam Idul Fitri. Tradisi ini merupakan tradisi lama yang sudah turun temurun di wariskan setiap Idul Fitri.


Metode Penulisan

Dalam penulisan artikel ini disusun dengan kata-kata penulis sendiri sesuai dengan hasil wawancara, perkataan dan pendapat orang-orang yang ada di desa Dwijaya Kabupaten Musi Rawas. Penulisan artikel ini juga langsung dibuat berdasarkan fakta dan dokumentasi yang dilakukan langsung oleh penulis.

 

Pembahasan

​Idul Fitri menjadi hari yang ditunggu-tunggu umat islam setelah menjalankan ibadah Puasa Ramadhan, tidak sedikit orang-orang yang merayakan malam Idul Fitri dengan berbagai rangkaian kegiatan, baik kegiatan adat istiadat maupun kegiatan hanya sekedar untuk merayakan hari raya Idul Fitri. Khususnya di desa Dwijaya Kabupaten Musi Rawas merupakan desa yang masih menjujung kebiasaan tradisi maupun adat istiadat, pada malam menjelang idul fitri biasanya masyarakat Dwijaya melakukan tradisi pawai obor yang diikuti masyarakat setempat baik orang dewasa maupun anak-anak, Pawai obor adalah iring-iringan sekelompok orang yang dilakukan dengan berkeliling di desa menggunakan baju muslim sambil membawa obor yang terbuat dari bambu. Rombongan pawai ini diiringi bedug. Sambil berkeliling, masyarakat sambil mengumandangkan salawat dan puji-pujian kepada Allah SWT sebagai ungkapan rasa syukur karena diberi kesempatan untuk merasakan momen pergantian tahun dalam kalender Islam. biasanya pada siang hari sebelum menjelang malam takbir, masyarakat Dwijaya berbondong-bondong membuat obor, biasanya kegiatan ini dilakukan di Masjid. konon kata warga setempat bahwa tradisi ini sudah lama dilakukan secara turun temurun, namun sempat terhenti dikarnakan beberapa tahun terakhir ini terjadi Pandemi Covid-19 dimana sesuai peraturan Pemerintah dilarang melakukan kerumunan. Namun setelah berjalan 2 tahun tidak melakukan pawai obor, sekarang tradisi tersebut kembali di laksanakan.

Tujuan dilakukanya pawai obor selain untun menyambut tahun baru Islam dan tentu saja tradisi ini untuk mempererat hubungan antara masyarakat, menjalin kekerabaran antara satu dengan yang lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Takbir Keliling Malam Lebaran di Lempuing, Kota Bengkulu

Kegiatan Beradat Kaum Masyarakat Desa Pernyah Kabupaten Mukomuko

Tradisi PANTAUAN (Adat Pasemah) di Desa Lubuk Tabun, Kec. Tanjung Sakti Pumi, Kab.LAHAT