Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2022

KEGIATAN NJAMU/JAMUAN BULAN ROH DI PAPADANG GUCI UNTUK MENYAMMBUT DATANGNYA BULAN RAMADHAN

Gambar
Penulis : Jepri Harjo (E1D021058)   PENDAHULUAN Kearifan lokal merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri. Kearifan lokal biasanya diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi melalui cerita dari mulut ke mulut. Tradisi adalah konsep suatu kepercayaan atau perilaku yang diwariskan dari generasi ke generasi. Tradisi adalah konsep yang bisa meliputibahasa, agama, masakan, kebiasaan sosial, musik, dan seni. Seringkali, dalam penerapannya, tradisi adalah apa yang diyakini benar atau salah. Dalam hal menyambut bulan Ramadhan amalan yang dilakukan seperti bergembira, senang dan penuh suka cita serta rasa bersyukur kepada Allah karena sudah berjumpa lagi dengan bulan Ramadhan. Dan untuk umat muslim disyariatkan untuk menyambut bulan Ramadhan yang mulia dengan melakukan taubat nashuhah (taubat yang sesungguhnya), mempersiapkan diri dalam puasa dan menghidupkan bulan tersebut dengan niat yang tulus dan tekad yan

Tradisi Mandi Kasai Menjelang Pernikahan Daerah Lubuk Linggau

Gambar
Penulis : A Aji Rizqi Agung Cahyadi (E1D021089) Pendahuluan Tradisi atau adat istiadat adalah bagian dari kekayaan budaya suatu daerah atau bangsa. Adat istiadat adalah bentuk budaya yang mewakili norma, nilai, tradisi, dan kebiasaan bersama dari suatu kelompok. Biasanya, adat istiadat digunakan untuk memandu sikap dan perilaku masyarakat tertentu. Di Indonesia ada beragam adat istiadat yang masih berlaku. Adat istiadat adalah bagian dari identitas yang melekat secara turun temurun. Salah satu tradisi di Indonesia termasuk proses menikah dengan berbagai macam tradisi di berbagai daerah. Masyarakat nusantara memaknai siklus kehidupan seperti menikah, mengandung, melahirkan, dan meninggal sebagai suatu kejadian yang harus dilewati dengan berbagai upacara. Uniknya, setiap daerah di nusantara mempunyai upacara dan tradisi yang berbeda-beda. Salah satunya seperti tradisi menjelang pernikahan pada masyarakat Lubuk Linggau, Sumatera Selatan. Metode Metode yang digunakan dalam penulisan artike

BUDAYA TARI ANDUN BENGKULU

Gambar
Penulis : Muhammad Gilang Setiawan (E1D021065) Pendahuluan Berbicara seputar kebudayaan yang dimiliki Indonesia, pasti serasa tidak pernah ada habisnya, mulai dari upacara, senjata, rumah dan kesenian. Contoh mudahnya, seperti daerah Sumatera yang memiliki banyak jenis tari yang unik dan sangat menarik. Provinsi Sumatera tentunya memiliki beragam jenis tari tradisional yang menjadi kebanggaan tersendiri, salah satunya adalah tari andun berasal dari daerah Bengkulu. Tarian ini pada mulanya digunakan sebagai sarana mencari jodoh masyarakat setempat. Sebenarnya tari ini tidak jauh berbeda dengan tari lainnya, yakni memiliki sejarah, fungsi, karakteristik busana dan gerakannya tersendiri. Akan tetapi, tari andun sekarang lebih banyak ditampilkan sebagai bentuk tari penyambutan dalam berbagai acara tertentu. Lalu apa saja penjelasan yang akan saya berikan tentang tarian tradisional ini? Supaya tidak terlalu lama, mari langsung saja simak penjelasan dibawah ini. Metode Penulisan Dalam penu

BEKEJAI, TRADISI UPACARA PERNIKAHAN BENGKULU UTARA

Gambar
 Penulis : Fauzi Zaidin (E1D021084) PENDAHULUAN Upacara pernikahan adalah upacara adat yang diselenggarakan dalam rangka menyambut peristiwa pernikahan. Pernikahan sebagai peristiwa penting bagi manusia, dirasa perlu disakralkan dan dikenang sehingga perlu ada upacaranya. Adat istiadat perkawinan dalam suatu masyarakat merupakan suatu lembaga sosial yang disebut juga dengan pranata sosial yaitu sistem tata kelakuandan hubungan yang berpusat pada aktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam masyarakat. Setiap suku atau daerah mempunyai tata cara pelaksanaan upacara perkawinan. Untuk daerah Bengkulu Utara tata cara pelaksanaan  perkawinan disebut dengan Bekejai METODE PENULISAN Dalam penulisan artikel ini penulis menggunakan kata-kata sendiri berdasarkan beberapa sumber yang diperoleh oleh penulis. Sumber-sumber tersebut baik dari internet maupun dari orang-orang yang berada di daerah yang melaksanakan tradisi bekejai. PEMBAHASAN Bekejai atau Kejai adalah tata cara pelaksanaan perkawin

TRADISI REWANG DI DESA KUTO REJO

Gambar
Penulis : Maharani Annisa Putri (E1D021024) A.PENDAHULUAN Menurut KBBI, tradisi adalah adat kebiasaan turun-temurun (dari nenek moyang) yang masih dijalankan oleh masyarakat; penilaian atau anggapan bahwa cara-cara yang telah ada merupakan yang paling baik dan benar. Menurut Bastomi, tradisi ialah roh dari sebuah kebudayaan. Dengan tradisi, sistem kebudayaan akan menjadi kokoh. Jika tradisi ini dihilangkan, maka ada harapan suatu kebudayaan akan berakhir saat itu juga. Setiap sesuatu yang menjadi tradisi seringkali sudah teruji tingkat efektifitasnya dan tingkat efisiensinya. Efektifitas dan efisiensinya selalu mengikuti perjalanan perkembangan unsur kebudayaan itu. Berbagai bentuk sikap dan tindakan dalam mengatasi persoalan ini jika tingkat efektifitas dan efisiennya rendah akan segera ditinggalkan oleh pelakunya dan tidak akan menjadi sebuah tradisi. Tentu saja suatu tradisi akan pas dan cocok sesuai situasi dan kondisi masyarakat yang akan mewarisinya. B.PEMBAHASAN Kata “rewang” be

Kearifan Lokal atau Tradisi Ngaduk Gelamai ala suku searawai Masyarakat Seluma

Gambar
Penulis : Wike Widiasari (E1D021074)                      ​​​​​​  Pendahuluan.     lokal adalah suatu ciri khas suatu daerah atau tempat yang memiliki nilai estetik, kebudayaan,adat dan lainnya. Selain itu, suatu kearifan lokal ada yg terkenal dikalangan masyarakat, namun juga banyak yang tidak terkenal, ini dikarenakan banyak nya suku,adat dan kearifan lokal yang ada di Indonesia. Ada banyak tradisi turun-temurun yang dilakukan masyarakat saat menjelang Hari Raya Idul Fitri. Salah satunya tradisi mengaduk gelamai di Bengkulu. Metode Penulisan       Dalam Penulisan artikel ini disusun dengan kata-kata penulis sendiri yang berdasarkan perkataan dan pendapat orang-orang yang ada di kabupaten Seluma yang dominan bersuku serawai. Penulisan artikel ini juga langsung di buat berdasarkan fakta dan dokumentasi yang di lakukan langsung oleh penulis maupun internet. Pembahasan   Gelamai merupakan identitas budaya kuliner, yang memiliki makna filosofis solidaritas serta gotong-royong yang termani

Kebiasaan Warga KZ Abidin dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri

Gambar
Penulis : Syifa Rohadatul Hasna (E1D021007) PENDAHULUAN Ruang lingkup kebudayaan memang begitu luas. Namun, salah satu aspek yang berkaitan erat dengan kebudayaan adalah kearifan lokal. Kearifan lokal berhubungan secara spesifik dengan budaya tertentu dan mencerminkan cara hidup suatu masyarakat tertentu. Menurut Robert Sibarani dalam Kearifan Lokal: Hakikat, Peran, dan Metode Tradisi Lisan, Kearifan lokal adalah kebijaksanaan atau pengetahuan asli suatu masyarakat yang berasal dari nilai luhur tradisi budaya untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat. kearifan lokal muncul dari dalam masyarakat sendiri, disebarluaskan secara non-formal dan dimiliki secara kolektif oleh masyarakat yang bersangkutan. Selain itu, kearifan lokal juga dikembangkan selama beberapa generasi dan tertanam didalam cara hidup masyarakat yang bersangkutan sebagai sarana untuk mempertahankan hidup.   METODE PENULISAN Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah menggunakan metode pengamatan secara langsung da

Tradisi Begarehan Adat Pernikahan Masyarakat Besemah

Gambar
Penulis : Milda Okta Rolenza (E1D021059)  Pendahuluan Negara Indonesia dikenal dengan negara yang memiliki berbagai kebudayaan dan adat istiadat yang sangat kental dalam masyarakatnya. Kebudayaan ini mencakup semua hal yang dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat dan diterapkan dalam kehidupan masyarakat itu sendiri, mencakupi tradisi atau kebiasaan yang ada di dalam masyarakat. Tradisi adalah kebiasaan yang diwariskan dari suatu generasi kegenerasi berikutnya secara turun-temurun, mencakup berbagai nilai budaya yang meliputi adat istiadat, sistem kepercayaan, bahasa, masakan, kebiasaan sosial, musik, seni dan sebagainya, memiliki keunikan tersendiri di setiap lapisan masyarakatnya dan menjadi daya tarik orang-orang dalam mempelajari nilai-nilai dari  tradisi-tradisi tersebut. Artikel ini akan membahas tentang tradisi masyarakat indonesia yaitu “Tradisi Begarehan Adat Pernikahan Masyarakat Besemah” di kota Pagaralam provinsi Sumatra Selatan.   Metodologi penelitian Artikel i

Tradisi Bekejai Atau Upacara Perkawinan Suku Rejang

Gambar
Penulis : Meysya Leonita Agustina (E1D021095)   Pendahuluan : Bekejai adalah tata cara pelaksanaan perkawinan. Upacara perkawinan adat kejai adalah upacara perkawinan yang dalam pelaksanaannya tidak terlepas dari tradisi yang berkaitan dengan suku rejang. Bekejai sudah banyak dikenal dalam kalangan masyarakat, tetapi juga ada yang belum mengetaui tradisi tersebut dikarenakan di Indonesia juga banyak memiliki tradisi masing-masing dalam daerah tersebut. Artikel ini menjelaskan salah satu tradisi yang dimiliki di daerah Bengkulu utara dalam suku rejang yaitu bekejai atau upacara perkewinan. Metode Penulisan : Dalam penulisan artikel tersebut di susun dngan kata-kata dan penulis sendiri yang berdasarkan dengan pendapat orang-orang yang ado di kabupaten Bengkulu utara terutama yang bersuku rejang. Dan penulisan ini disusun berdasarkan fakta yang sudah dilakukan secara langsung oleh penulis maupun internet dan sumber lainnya.    Pembahasan :   Setiap suku atau daerah mempunyai tata cara pe

TARI PERSEMBAHAN “SEKAPUR SIRIH” KOTA BENGKULU

Gambar
Penulis : Tiara Jewingga Dipa (E1D021019) Pendahuluan ​Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna simbolik tari persembahan “Sekapur Sirih” Kota Bengkulu. Tari Persembahan merupakan salah satu tarian yang menjadi ciri khas tarian identik dengan pengajuan tepak sirih kepada orang atau tamu agung untuk memakan sirih yang diberikan. Beranjak dari proses tarian ini diciptakan, yang akan diekspresikan kedalam gerak dan simbol lainnya yang penuh makna. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna dari simbol-simbol komunikasi yang terdapat dalam tari persembahan “sekapur sirih”. Dalam penelitian ini menggunakan teori semiotik yang terbagi ke dalam tiga elemen utama, yakni tanda (sign), acuan tanda (object), dan pengguna tanda (interpretant). Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, jenis data yang digunakan data primer yang diperoleh dari observasi partisipan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Sedangkan data sekunder diperoleh dari jurna

Tradisi Pawai Obor Setiap Malam Takbiran Di Desa Dwijaya Kabupaten Musi Rawas

Gambar
Penulis : Irda Riandita (E1D021085)   Pendahuluan Indonesia merupakan Negara dengan berbagai keanekaragaman budaya, baik adat maupun tradisi .Tradisi adalah kebiasaan yang turun temurun dalam suatu masyarakat. Tradisi merupakan mekanisme yang dapat membantu untuk memperlancar perkembangan pribadi anggota masyarakat, misalnya dalam membimbing anak menuju kedewasaan. Tradisi juga penting sebagai pembimbing pergaulan bersama di dalam masyarakat, mengakrabkan antara satu dengan yang lain. Pada artikel ini akan menjelaskan sebuah tradisi menarik yang ada di desa Dwijaya Kabupaten Musi Rawas yaitu tradisi Pawai obor. Tradisi ini biasanya hanya dilakukan pada hari tertentu, di desa Dwijaya sendiri pawai obor hanya dijadikan tradisi ketika malam 1 Syawal, atau tepatnya malam Idul Fitri. Tradisi ini merupakan tradisi lama yang sudah turun temurun di wariskan setiap Idul Fitri. Metode Penulisan Dalam penulisan artikel ini disusun dengan kata-kata penulis sendiri sesuai dengan hasil wawancara, pe

TRADISI MANGULOSI DALAM ACARA ADAT PERNIKAHAN BATAK TOBA

Gambar
Penulis : LILIS SIDABARIBA (E1D021063)   PENDAHULUAN         Batak Toba dikenal sebagai suku yang sangat setia dalam melaksanakan upacara adat atau tradisi-tradisi dalam berbagai kegiatan sedari dulu. Bagi masyarakat Toba, adat adalah bagian dari kebudayaan masyarakat Batak untuk mempertinggi kualitas hidup mereka dan merupakan identitas kebudayaannya Proses perkawinan dalam adat kebudayaan Batak Toba menganut hukum eksogami (perkawinan di luar kelompok suku tertentu). Ini terlihat dalam kenyataan bahwa dalam masyarakat Batak Toba: orang tidak mengambil isteri dari kalangan kelompok marga sendiri (namariboto), perempuan meninggalkan kelompoknya dan pindah ke kelompok suami, dan bersifat patrilineal, dengan tujuan untuk melestarikan galur suami di dalam garis lelaki. Hak tanah, milik, nama, dan jabatan hanya dapat diwarisi oleh garis laki-laki. Dalam budaya Batak ada tradisi mangulosi, yakni proses mengalungkan kain Ulos ke pundak orang lain. Dirunut dari sejarahnya, mangulosi punya mak

Kesenian Tari Palak Tanggo Dan Besilek Dalam Acara Pernikahan Di Desa Maras Jauh Kecamatan Semidang Alas Kabupaten Seluma

Gambar
Penulis : Anggun Alwy (E1D021073)   Pendahuluan ​Kearifan lokal adalah suatu ciri khas suatu daerah atau tempat yang memiliki nilai estetik, kebudayaan,adat dan lainnya. Selain itu, suatu kearifan lokal ada yg terkenal dikalangan masyarakat, namun juga banyak yang tidak terkenal, ini dikarenakan banyak nya suku,adat dan kearifan yang ada di Indonesia.      Artikel ini menjelaskan mengenai kearifan lokal disuatu daerah di kabupaten seluma yang lebih tepatnya di desa Maras jauh Kecematan Semidang alas. Kearifan lokal yang akan di bahas yaitu mengenai kesenian yang dilaksanakan oleh masyarakat setempat dalam menyambut kedatangan tamu atau rombogan mendah dari pihak pengantin laki laki ataupun rombongan pengantin perepuan. Metode penulisan ​Dalam Penulisan artikel ini disusun dengan kata-kata penulis sendiri yang sudah di simpulkan dari berbagai narasumber. Sumber yang di dapat berdasarkan perkataan dan pendapat dari masyarakat setempat juga dari ketua adat yang ada di kecamatan semidang a